——Hee-hee—
Tiba-tiba mendengar cekikikan suara Miyuki, Tatsuya, yang dari tadi melihat ke luar jendela, kembali melihat ke dalam ruangan.
Berbeda dengan ruangan tadi yang bergaya arsitektur timur, ruang besar ini bergaya barat. Bahkan ada lukisan pemandangan yang menghiasi dinding berwarna cerah yang tidak dibuat dengan bagus; menurut tanda tangan dari pelukis yang dibubuhi di kanvas, ini adalah lukisan minyak asli. Dan meja kayu natural yang besar dengan ukuran yang bisa menampung lebih dari 10 orang.
Meskipun demikian, ruangan ini memberi kesan kekosongan. Hal ini mungkin disebabkan oleh kenyataan bahwa ruangan ini bisa ditaruh 10 sofa, hanya 4 sofa yang ditempatkan di sekitar meja; juga, selain meja dan sofa, hampir tidak ada perabot, yang terlihat meninggalkan terlalu banyak ruang sisa di dalam ruangan. Membuat ruangan terasa tidak terlalu besar mungkin untuk tujuan psikologis merangsang perasaan penindasan.
Tentunya, hal-hal seperti ini telah diketahui oleh Tatsuya untuk waktu yang lama sekarang. Tatapannya langsung menuju adiknya.
Setelah menerima tatapan bingung Tatsuya, Miyuki, yang duduk di sofa dengan diukir bola dan kaki berbentuk cakar, malu-malu menunduk.
"... ... Maafkan aku, Onii-sama. Aku hanya mengingat sesuatu yang terjadi di masa lalu."
"Sesuatu yang lucu?"
Tatsuya juga tersenyum menanggapi senyum diwajah Miyuki saat Miyuki menjawab.
"Tidak.... aku begitu bodoh di masa lalu, aku merasa itu lucu."
Senyum Tatsuya menghilang, suatu perbuatan yang terjadi dalam sekejap mata dalam menanggapi komentar yang merendahkan diri sendiri. Tapi Tatsuya tidak dapat menemukan susuatu yang negatif dalam isi kalimat, nada suara, atau ekspresi di wajah Miyuki.
"Kalau dipikir-pikir, Onii-sama saat itu baik ke Ayako-san dan Fumiya-kun.... Aku terkejut dengan hal itu?"
"Yah... Aku hanya seorang anak-anak saat itu, beri aku kesempatan."
"Itu tidak masuk akal. Akulah yang anak bodoh."
Dua dari mereka masih pada usia dimana dunia masih bisa menyebut mereka "anak-anak". Dan kakaknya sendiri juga tidak menganggap diri mereka sebagai orang dewasa.
Meskipun begitu, mereka berdua tidak mengalami perasaan tidak konsisten atau ragu-ragu ketika mereka diberi label orang-orang yang 3 tahun sebelumnya hanya sebagai "anak-anak".
"Waktu itu, meskipun aku adikmu, aku tidak mengerti satu hal tentang Onii-sama. Bukan.... aku bahkan tidak mau mengerti Onii-sama."
Tatsuya ingin mengatakan sesuatu untuk membantah itu, tapi selain dari senyum pendek yang diberikan kepala tertunduk adiknya, sayangnya Tatsuya tidak memiliki respon lain untuk diberikan.
Bahkan jika ia bisa membantah kata-katanya, itu tidak perlu untuk melakukannya.
Meskipun keduannya telah salah, tak satupun dari mereka yang bertanggung jawab; keduanya, Tatsuya dan Miyuki menyadari hal ini.
Jika Miyuki tidak lagi dalam mood untuk melanjutkan pembicaraan tentang masa lalu, Tatsuya tidak akan membawanya lagi.
Tatsuya kembali menatap jendela.
Saat menatap keluar dengan tatapan kosong, 5 indera beroperasi penuh, mencari tanda-tanda aktivitas yang tidak biasa dan tidak ada apa-apa. Indera tambahannya merasakan lebih dari ke-5 indera, sehingga ia selalu siap untuk mengakses dimensi informasi saat itu juga.
Ini semua demi melindungi Miyuki.
Jika ada sesuatu yang muncul yang terlihat seperti akan membahayakan Miyuki, Tatsuya akan menghancurkannya untuk mencegahnya.
Hal ini tidak berubah antara sekarang dan saat itu.
Tapi saat itu, Miyuki telah menyadari hal itu.
Tapi saat itu, Miyuki telah dijauhkan dari menyadari oleh Tatsuya.
EmoticonEmoticon