Pada saat penjaga pantai dari Angkatan Bersenjata bergegas mendekat, kapal selam telah menghilang.
Sakurai-san kesal dengan ketidakpatutan bahwa mereka tidak menyadari telah memasuki wilayah perairan kami, tapi jujur, aku tidak tertarik.
Daripada menyalahkan, aku hanya ingin beristirahat.
Bukan kelelahan fisik, tapi kelelahan mental.
Kami diminta oleh penanggung jawab penjaga pantai tentang ringkasan kejadian itu, tapi aku tidak berminat pada saat itu. Bukan hanya aku, tapi Okaa-sama dan Sakurai-san juga merasakan hal yang sama. Kami memberitahukan kepadanya bahwa jika ada hal tertentu yang mereka inginkan, mereka bisa datang berkunjung, dan kami kembali ke villa.
Sekarang, aku berbaring di kamarku.
Aku baru selesai mandi, tapi pikiranku masih belum jernih.
Apa yang terjadi dipikiranku seperti awan badai di musim hujan, sihir saudaraku telah diperlihatkan. Jika aku tidak salah, dia langsung memodifikasi struktur informasi dari objek dan menguraikannya.
Tapi seingatku, sihir yang langsung mengganggu struktur informasi dikategorikan sebagai sihir dengan peringkat tertinggi dalam hal kesulitan. Okaa-sama atau bibi tidak akan mampu melakukannya.
Namun orang itu, bahkan tanpa menggunakan CAD......
Orang itu, bukankah ia dihapus sebagai calon pengganti karena ia tidak memiliki bakat sihir?
Bukankah karena dia tidak bisa menggunakan sihir membuat dia ditempatkan sebagai pengawalku?
Setahuku, serta dari apa yang aku diberi tahu, selain dari Non-Sistematis anti-sihir 'Gram Dispersion', aku belum pernah melihatnya menggunakan sihir level tinggi.
Karena dia tidak bisa menggunakan sihir sistematis dari sihir modern yang memadai, dia memanfaatkan ketrampilan fisik yang tinggi dan kemampuan anti-sihir khasnya untuk mendapat tempat di Keluarga Yotsuba-yang diharapkan dari alasan saudaraku yang merupakan pengawalku.
Aku tidak mengerti.
Aku tidak mengerti sama sekali.
Kita keluarga, bersaudara, namun aku tahu tidak mengetahui apapun.
Bahkan kenyataan aku tidak tahu apa-apa, aku tidak menyadari sampai saat ini.
Aku terkejut.
Kalau dipikir-pikir, ini adalah perjalanan pertamaku sejak dari SMP.
Aku bertanya-tanya, kemarin pertama kalinya dia menemaniku sendirian.
Aku berusia enam tahun, dan dia berusia tujuh tahun.
Itu adalah usia saudaraku yang menjadi pendampingku, dan aku akan selalu di temani olehnya.
Sudah enam tahun, saudaraku selalu mendampingiku.
Tapi, tidak mungkin kau akan mempercayai perlindungan yang mungkin menjadi sasaran penculikan dan penyerangan ke anak SD.
Begitu, jadi itu sebabnya aku tidak tahu seberapa layak orang itu, kemampuan sebenarnya....
Kemudian, siapa yang bisa aku tanya untuk mengetahui kebenaran orang itu? Yang benar-benar mengatahui dia?
Okaa-sama? Sakurai-san? Atau mungkin Bibi?
Sama seperti aku menemukan petunjuk untuk melarikan diri dari labirin pikiranku, atau seperti yang ku pikir, ketukan datang dari pintu.
Tertangkap basah, aku buru-buru turun dari tempat tidur, dan saat aku menyisir rambutku, aku bertanya apa itu.
"Saya minta maaf untuk mengganggu istirahat anda. Militer disini, dan ingin mendengar tentang kejadian...."
Suara ragu-ragu Sakurai-san datang dari sisi pintu.
"Dariku?"
Saat aku membuka pintu, aku bertanya kembali. Itu tidak terlalu sopan, aku tahu karena aku berbicara, tapi aku benar-benar cukup terkejut.
"Ya.... Saya mengatakan kepada mereka bahwa Tatsuya-kun dan saya bisa menjawab pertanyaan yang mungkin mereka miliki, tapi...."
Ekspresi Sakurai-san sangat menyesal, meskipun itu bukan salahnya.....
Jika dia bertindak seperti itu, akulah yang akan menyesal.
"Aku mengerti. Apa mereka ada di ruang tamu?"
Melihat anggukan Sakurai-san, aku katakan kepadanya bahwa aku akan ganti baju lalu turun ke bawah.
Tentara yang datang untuk berbicara dengan kami mengenalkan dirinya sebagai Kapten Kazama Harunobu.
Setelah berbasa-basi, dia langsung menuju intinya.
".... Jadi, apa anda kebetulan menemukan kapal selam?"
"Orang yang menemukan kapal selam adalah kapten kapal. Jika anda ingin tahu tentang keadaan itu, anda harus berbicara dengannya."
"Apa anda melihat ada ciri yang dapat mengenalinya?"
"Itu sudah tenggelam. Melihat cirinya tidak mungkin. Bahkan jika ke permukaan, saya tidak tahu banyak tentang kapal selam."
Pertanyaan dan jawaban bergantian antara Kapten dan Sakurai-san.
Okaa-sama terlihat puas untuk meninggalkan segala sesuatu kepada Sakurai-san, dan karena aku tidak terlalu berdiri saat itu, bahkan jika aku cenderung untuk berbicara, tidak banyak yang bisa aku tambahkan.
"Sepertinya, apa torpedo ditembakkan? Apa anda tahu mengapa mereka menyerang?"
"Tidak sama sekali!"
Sakurai-san sepertinya cukup kesal. Dia merasa tidak puas dengan respon militer dari awal, dan percaya 'Kalian mungkin melakukan sesuatu untuk memprovokasikan mereka kan?' Pertanyaan yang dibuat bahkan membuatku merasa sedikit kesal, tak heran dia menjadi marah.
"-Saya pikir anda kehilangan sesuatu."
Masih diplototin Sakurai-san, Kapten berbalik menghadap saudaraku. Itu mungkin hanya suatu tindakan, tanpa makna yang lebih dalam dibalik itu. Sebuah usaha baru, untuk melunakkan suasana bentrok diantara keduanya.
"Dalam rangka untuk tidak meninggalkan saksi, mungkin untuk menyimpulkan bahwa mungkin mereka mencoba untuk menculik kami."
Jawaban saudaraku, jauh melampaui untuk membereskan ketidakpuasan apapun.
"Menculik?"
Kapten membuat ekspresi terkejut; namun tertarik pada saat yang sama, ia mendesak saudaraku untuk menjelaskan lebih lanjut.
"Topedo yang ditembakkan ke kapal kami adalah torpedo busa."
"Oh.....?"
Torpedo busa? ...... Busa yang diproduksi torpedo, ku kira? Yang berarti mereka menghasilkan gelembung......?
"Torpedo busa? Apa itu?"
Saat aku menoleh, Sakurai-san meminta saudaraku menggantikanku.
Alasan Sakurai-san tidak bertanya ke Kapten mungkin karena dia masih belum sepenuhnya mempercayainya.
"Hulu ledak torpedo yang diisi dengan bahan kimia yang dirancang untuk menghasilkan banyak busa dalam reaksi berkelanjutan. Dalam air yang diisi-buih, baling-baling tidak akan berfungsi. Sebuah kapal dengan pusat gravitasi yang tinggi seperti kapal layar kami kemungkinan akan terbalik juga. Dengan demikian, target tertangkap, dan kru dapat ditangkap dibawah penyamafan kecelakaan."
"Kenapa anda pikir begitu?"
Kapten sedang melihat saudaraku dengan minat yang besar.
Aku terkejut bahwa dia bisa tahu hal-hal seperti itu.
"Komunikasi kapal kami tidak berfungsi. Selalu melakukan hal seperti itu jika mencoba untuk memalsukan kecelakaan."
Mengetahui komunikasi kami yang dinonaktifkan di situasi seperti itu, membuatku terkejut lebih jauh.
"..... Maaf, tapi menyimpulkan persenjataan mereka berdasarkan itu saja, agak lemah menurut saya."
"Tentu, saya tidak menilai berdasarkan hal itu."
"Anda memiliki bukti lebih lanjut?"
"Ya."
"Apa itu?"
"Saya menolak untuk menjawab."
"........"
Akan diberitahu tanpa adanya keraguan apapun, Kapten tampaknya tidak bisa menemukan sesuatu untuk dikatakan.
Nah, Sakurai-san dan aku tidak berkata-kata juga.
"Apa anda perlu bukti?"
"..... Tidak, itu tidak diperlukan."
Pada kecepatan tanpa henti saudaraku, Kapten tampaknya sedikit kebingungan.
"Kapten, bisa kita akhiri? Saya tidak berpikir kita tidak dapat mengatakan itu bisa membantu."
Okaa-sama, yang sampai sekarang, tetap diam untuk memperkenalkan dirinya sebelumnya, tiba-tiba berbicara dengan nada bosan.
Sebuah kebosanan, namun sulit menahan nada.
Kapten segera menyadari udara penolakan.
"Cukup adil. Terima kasih atas kerja sama anda."
Mengatakan itu, Kapten bangkit dan memberi hormat.
Saudaraku dan aku melihat Kapten dan anak buahnya keluar.
Sebuah mobil diparkir di luar, dan disamping itu, dua tentara juga dikondisikan berdiri tegak.
Salah satunya, saat melihat saudaraku, matanya melebar kaget.
Aku juga ingat dia. Dia adalah tentara yang jahat dari kemarin, salah satu 'Left Blood'--
"Oh begitu"
Melihat ketakjuban di tentaranya, Kapten Kazama mengangguk paham.
"Kau anak yang mengalahkankan Joe?"
Mendengar kata-kata Kapten, aku reflek bersikap defensif.
Namun melihat Kapten sambil tertawa riang, itu tidak tampak dia menegang. Saudaraku tidak bereaksi sama sekali.
"Menguasai teknik [Inner Striking] pada usia muda, kau cukup jenius."
Meskipun diteliti dari ujung kepala sampai kaki, saudaraku tidak menunjukkan tanda-tanda keengganan sama sekali. Tapi apa itu [Inner Strike]?
Itu seperti terdengar sangat maju......
"Kopral Higaki!"
Namanya diteriakkan dengan suara lantang, prajurit buruk kemarin gemetar dan meringis.
Di bawah tatapan kuat Kapten, dia berlari ke depannya.
Kapten melirik pria itu saat dia memberi hormat dan berdiri tegak.
Lalu ia berbalik menghadap saudaraku, dan membungkuk.
"Bawahanku bertindak sangat kasar kemarin, aku berikan permintaan maaf dari ku."
Pada pemandangan yang benar-benar tak terduga ini, aku benar-benar tidak bisa berkata apa-apa.
Dengan tangan terlipat dibelakang punggungnya, kaki agak melebar dan kepala miring sedikit, itu adalah cara yang agak ceroboh dari pandangan kesopanan umum, tapi untuk seorang tentara kasar seperti Kapten untuk meminta maaf begitu anggun untuk anak kecil seperti saudaraku terlalu berlebihan.
"Saya Kopral Higaki Joseph! Untuk perilaku tak pantas saya kemarin, saya sangat menyesal!"
Menindaklanjuti Kapten, benar-benar berbeda dari kemarin, Kopral Higaki tegang mengucapkan kata-kata saat dia membungkuk dalam-dalam.
Sepertinya dia bukan orang jahat.
Selain itu, dia tampaknya cukup takut dengan Kapten.
"-Aku menerima permintaan maafmu."
Dengan cepat, saudaraku menjawabnya.
"Terima kasih banyak!"
Aku juga tidak keberatan.
Aku tidak bermaksud untuk berbicara menyela.
Diikuti Kopral Higaki, Kapten Kazama berjalan ke mobil yang atapnya terbuka lebar, selanjutnya berhenti tiga langkah dan melihat kebelakang.
"Shiba Tatsuya-kun, benar? Saat ini, aku menjabat sebagai instruktur dari skuad penyihir udara di Markas Onna. Jika kau kosong, datang berkunjung suatu waktu. Aku yakin kau akan menemukan sesuatu yang menarik."
Kapten Kazama mengucapkan kata-kata perpisahan dan, tanpa menunggu jawaban, naik ke mobil.
Chapter 07 | MKnR | Chapter 09 |
EmoticonEmoticon