Musuh bengis di setiap aspek―― Ix Gremory, juga dikenal sebagai Pendekar berambut Crimson, yang menghancurkan makhluk yang berasal dari dunia lain yang disebut 『UL』 semuanya oleh dirinya sendiri.
Umurnya berkisar di antara 15-16 tahun. Rambutnya, aura yang menutupi tubuhnya, dan pedang yang dia pegang semuanya berwarna crimson.
Beberapa UL kemudian mengarahkan lengannya ke depan. Dimulai dari lengan bawah, bagian-bagian itu secara mekanis bergeser ke atas dan berubah bentuk menjadi sebuah moncong. Sekali lagi, UL telah menunjukkan karakteristik dari kombinasi mesin dan organisme hidup.
Lengan UL yang berubah menjadi semacam pistol / meriam kemudian mulai bersinar ungu dan pada saat itu juga, ditembakkan ke arah Ix.
Ix menghilang dari tempat yang dituju UL tanpa menghasilkan suara apapun. Tempat dimana peluru cahaya ditembakkan menciptakan kawah yang besar. Karena sifat dari peluru cahaya tidak diketahui, Azazel mencatat bahwa akan berbahaya bila terkena serangannya.
Dan saat Azazel berpikir seperti itu, UL mengarahkan serangan terhadap mereka bertiga, Azazel, Himejima Kurenai, dan Zen Quarta.
Kurenai dan Zen melompat untuk melindungi mereka. Kurenai menciptakan lingkaran sihir yang memiliki tanda asing untuk memblokir serangan dan Zen menggunakan pedang sucinya yang mirip Durandal untuk menghancurkan serangan. Azazel mencatat bahwa di masa depan, mereka harus menemukan cara untuk mempertahankan diri mereka.
Azazel kemudian mengkonfirmasi sekali lagi cahaya crimson yang dia lihat di sekitarnya.
Ix sekali lagi muncul tanpa membuat suara dan terus menghancurkan UL. Pedang crimson yang dia pegang ditutupi oleh lapisan tebal Power of Destruction. Ix bergerak di kecepatan dewa dan dengan beberapa tebasannya, beberapa UL terbunuh. Cara bergerak Ix mirip dengan Kiba.
Ketika UL ditebas oleh pedang Ix, bagian yang tertebas hilang begitu saja. Hal ini tidak diragukan lagi 『Destruction』 yang sama dengan ibunya, Rias miliki.
Berdasarkan aura Ix yang dirasa oleh Azazel, tidak diragukan lagi dia lebih kuat daripada orang tuanya sekarang. Azazel berpikir tidak mengherankan bahwa orang ini sangat kuat. Dia anak dari Issei dan Rias dan dilatih oleh Vali dan Kiba.
Setelah semua UL dikalahkan, Ix mengarahkan perhatiannya ke arah Loki.
Ix mengarahkan pedangnya ke Loki dan mengatakan ke Loki untuk mengangkat kutukan yang dia tempatkan ke Asia. Sebagai hadiahnya dia akan membunuhnya dengan cepat.
Azazel melihat ketakutan Loki terhadap Ix saat dia mengetahui kemampuannya. Loki segera dikelilingi oleh Ix, Kurenai, dan Zen.
Ketika Azazel melangkah maju, ruang dekat Loki terdistorsi. Distorsi meningkat secara bertahap dan cahaya biru bersinar dari itu. Ketika cahaya memudar, sebuah mesin humanoid misterius muncul.
Muka biru dari mesin humanoid memiliki cetak mengkilap. Memiliki tiga tanduk dan mata yang berbentuk sebuah visor. Dari punggungnya terlihat memiliki sayap yang berasal dari sisi kanan tapi dari sisi kiri, meriam menonjol keluar.
Azazel tidak bisa membaca auranya tapi dia jelas bisa merasakan tekanan menakutkan yang dilepaskan. Menurutnya, itu sama atau bahkan lebih besar ketika dia menggunakan armor Fafnir.
Mesin humanoid kemudian menangkap bayangan Ix. Visornya memberikan sinar mekanik dan berkata
【――tidak terduga untuk bertemu lagi di sini; anak dari 《Welsh Dragon》】
Perasaan lega jelas bisa terlihat pada wajah Loki setelah kedatangan "makhluk itu".
"Ruma Idora (ルマ・イドゥラ)! Kau terlambat!"
Logam menjawab bahwa dia terlambat karena dia butuh untuk berpindah jarak jauh dari tempat yang ditunjuk.
Kurenai dan Zen memiliki ekspresi suram di kedatangan mesin humanoid. Kurenai kemudian bergumam
Reds Lord's Invade Fanatic (レッズォ・ロアドの『四将(インヴェイド・ファナティック)』)
Azazel tidah pernah mendengar "Reds Lord" dan pasti dari dunia lain. Sudah jelas bahwa "objek" di depan mereka berasal dari dunia lain dan memiliki peringkat tinggi.
Ruma Idora berkata ke Loki bahwa dia bergerak sendiri tanpa meminta izin. Dia pikir jelas ke Loki bahwa tuannya mengatakan kepada mereka untuk tidak membuat pergerakan sampai semua orang berkumpul. Loki setuju dengan penuh ketakutan dan berkata bahwa dia tahu. Hanya saja dia tidak berharap untuk bertemu Ix.
Ruma Idora mengarahkan perhatiannya ke arah Ix dan visornya sekali lagi bersinar curiga.
Jika Kurenai dan Zen memiliki ekspresi muram di wajahnya pada kedatangan Ruma Idora, Ix tersenyum tak kenal takut.
Ix berkata bahwa kedatangan Ruma Idora sempurna. Sekarang, dia akan mati di sini juga bersama-sama dengan Loki. Ruma Idora menjawab bahwa Ix yang tak kenal takut seperti biasanya tetapi tampaknya terlalu dini baginya untuk memakai kekuatan seperti ayahnya, Sang Sekiryuutei.
Mendengar bahwa dia dibandingkan dengan ayahnya, Ix memiliki tampilan yang tidak menyenangkan.
Ruma Idora kemudian tiba-tiba mengangkat lengan kanannya dan penghalang berbentuk kubah dibuat untuk menutupinya dan Loki. Dia kemudian mengucapkan selamat tinggal.
Ix mencoba untuk menghentikan mereka dengan menggunakan pedangnya melawan penghalang tapi penghalang itu cukup kuat untuk memukul mundur Ix.
Penghalang itu tidak kesulitan dalam bertahan melawan Power of Destruction Ix.
Cahaya menyilaukan sekali lagi menyinari area sekitar dan setelah itu memudar, Loki dan Ruma sudah menghilang.
Ix menyarungkan pedangnya dan memperbaiki nafasnya. Setelah itu, dia mencoba untuk meninggalkan tempat itu.
Kurenai mencoba untuk menghentikannya dan mengingatkannya bahwa atasan mereka mengatakan kepada mereka untuk tidak mengambil tindakan sendiri dan menunggu yang lainnya.
Ix menjawab mereka tanpa melihat ke belakang.
"Zen-niisan dan Kurenai-niisan. Aku bertindak dengan kalian. Aku tidak bermaksud untuk membalas dendam sendiri saja. Hubungi aku ketika kalian menemukan sesuatu."
Zen mencoba menghentikannya juga tetapi gagal. Kurenai meminta maaf ke Azazel dan menjelaskan bahwa ketika Ix cenderung menjadi sembrono ketika sesuatu yang penting baginya terancam.
Mendengar itu, Azazel tidak bisa menghentikan dirinya dari berpikir bahwa Ix benar-benar anaknya Issei.
Setelah Ix pergi, Azazel bertanya ke mereka berdua apa yang akan mereka lakukan selanjutnya. Setelah setuju satu sama lain, Kurenai dan Zen mengatakan ke Azazel bahwa mereka ingin bertemu dengan dia lagi dan untuk tempatnya, yaitu Akademi Kuoh.
Azazel setuju dan mengatakan kepada mereka untuk hanya menghubunginya di jalur yang mereka gunakan sebelumnya. Mereka berdua setuju dan menghilang di tengah malam.
-DxD-
Dua hari berlalu setelah insiden dengan Loki Masa Depan, Azazel mengundang Kurenai dan Zen ke laboratoriumnya di Akademi Kuoh. Saat dia mungkin menimbulkan kecurigaan Rias atau Sona, dia menghubungi Kurenai terlebih dahulu dan memberitahunya koordinat laboratoriumnya jadi mereka bisa menggunakan sihir transisi untuk langsung berpindah.
Dia kemudian mendengar cerita dari Kurenai dan Zen. Yang pertama tentang Loki.
Rencana Dewa Jahat yang berpusat pada sekitar waktu ini. Mereka sudah melakukan perjalanan ke masa lalu dan selanjutnya beberapa kali sebagai persiapan mereka dan itu di mulai beberapa bulan yang lai dan akan terus sampai beberapa minggu dari sekarang.
Mereka menjelajah waktu beberapa kali tidak memiliki pengaruh pada baris waktu ini..... tapi sebagai gantinya baris waktu yang berbeda tercipta.
Persoalan selanjutnya adalah Asia.
Ix, Kurenai, Zen, dan anak-anak Issei lainnya datang dan akan datang ke waktu sekarang karena sesuatu yang telah terjadi pada Asia di masa depan.
Ix mengatakan ke Loki untuk "mengangkat kutukannya". Kurenai dan Zen mengatakan "Demi membantu Asia-kaasan, kita akan pergi ke mana pun.". Berdasarkan ini, mudah bagi Azazel untuk membuat kesimpulan tentang apa yang sedang terjadi.
Azazel mengatakan ke mereka apa yang dia ketahui. Dia mengetahui bahwa Loki telah melarikan diri dari penjara karena perang. Ix datang ke masa ini untuk memburu Loki dan UL, juga menyelamatkan Asia. Jika Ix mengatakan Loki melakukan perjalanan kembali ke waktu sekarang untuk mengangkat kutukan, berarti Asia dikutuk oleh Loki tiga puluh tahun dari sekarang.
Kurenai mengangguk pada apa yang dikatakan Azazel. Dia berkata bahwa setelah melarikan diri, Loki ingin balas dendam pada kelompok Rias dan Vali. Salah satunya adalah kutukan yang ditempatkan pada Asia.
Zen melanjutkan dan mengatakan bahwa itu adalah hari yang malang karena tidak ada yang didekat Asia untuk melindunginya dari tindakan balas dendam Loki. Dia meletakkan kutukan tidur abadi.
Menurut Zen, Loki mencurahkan seluruh waktunya di penjara untuk menciptakan kutukan yang bahkan penyihir terampil termasuk Rossweisse mencoba tapi tidak ada satupun yang bisa mengangkat kutukan. Disimpulkan bahwa kalau bukan Loki sendiri yang membebaskan Asia dari kutukan, Asia tidak akan pernah bangun.
Kurenai menambahkan bahwa ada pendapat bahwa mungkin untuk menghancurkan kutukan dengan menganalisa kutukan tapi akan mengambil banyak waktu. Kondisi Asia mulai menurun karena kutukan dan metode ini tidak akan berhasil.
Cara terbaik yang mereka miliki adalah memburu Loki yang melakukan perjalanan ke masa lalu dan menemukan cara menghancurkan kutukan menggunakan dia. Itulah alasan mengapa anak-anak Issei memutuskan untuk datang ke masa lalu untuk membantu menangkap Loki demi Asia.
Azazel berpikir tentang kutukan yang Loki ciptakan. Dia menggunakan seluruh waktunya untuk menyalurkan kemarahannya untuk meciptakan kutukan yang rumit bahkan Dewa Ketua Odin dan penyihir berbakat Rossweisse tidak bisa berbuat apa-apa terhadap hal itu.
Azazel kemudian bertanya ke mereka berdua. Dia bertanya apa Asia baik.
Kurenai menjawab dengan senyum
"..... Ya, dari semua 『ibu』 kami, dia yang paling baik dan selalu menunjukkan senyumnya."
Zen mengikuti sambil menyeka air matanya.
"..... Dia tidak pernah marah pada kami; bahkan tidak sekalipun. Dia selalu berbicara dengan lembut kepada kami. Kita bersaudara, semua orang, kita akan pergi ke manapun hanya untuk menyelamatkan Asia-kaasan. Bahkan jika itu berarti pergi ke masa lalu."
Asia dicintai oleh anak-anaknya Issei dari dasar hati mereka. Azazel pikir dia juga mengetahui bahwa aspek dari interaksi dengan Asia sekarang. Keberadaan Asia menjadi begitu besar untuk anak-anak bahka mereka akan ke masa lalu hanya untuk menyelamatkannya.
Setelah mendengar cerita dari mereka berdua, Azazel sekarang memiliki pemahaman yang buruk tentang apa yang terjadi. Sekarang, dia ingin memuaskan rasa ingin tahunya.
Dia ingin mengetahui tentang pedang Ix dan sarung tangan yang melekat pada lengan kirinya. Dia bertanya apa sarung tangan Ix adalah Longinus buatan.
Anaknya Xenovia, Zen, mengangguk. Dia mengatakan bahwa di masa mereka berada, Longinus buatan bisa di buat. Sarung tangan Ix adalah salah satu keberhasilan. Zen menambahkan tentu saja, buatan jauh lebih lemah daripada yang asli tapi masih di kelas yang berbeda dibandingkan dengan Sacred Gear buatan yang normal.
Menurut Azazel, jika dia mendorong penelitiannya sekarang, dia akan dua-tiga langkah di depan tapi masih jauh dari ketepatan. Itulah sebabnya dia bertanya-tanya bagaimana mungkin untuk menciptakan Longinus buatan 30 tahun dari sekarang.
Sembari berpikir, Azazel melihat Kurenai mempunyai minat pada hal-hal di labnya. Kurenai saat ini sedang meneliti prototipe di tangannya tapi cara dia memegangnya berbeda dari amatir. Itu tindakan seseorang yang mengetahui apa yang dia lakukan.
Pada saat itu, pertanyaan Azazel terjawab. Dia bertanya ke Kurenai apa dia terlibat dalam menciptakan sarung tangan Ix.
Kurenai terlihat benar-benar terkejut dan mengatakan bahwa dia yang menemukan.
Azazel menjelaskan bahwa dia mengerti karena suasana di sekitarnya. Dia merasa perangai peneliti darinya. Sebelum dia menjadi seorang eksekutif di Grigori, dia seorang peneliti juga. Itu sebabnya dia tahu.
Kurenai mengatakan
"Ya. Karena itu, aku akan memberitahu anda. Tiga puluh tahun dari sekarang, aku akan pergi ke Grigori sebagai peneliti. Hal ini untuk mengambil alih penelitian anda――"
Azazel mencatat bahwa ada beberapa hal yang tersembunyi dari apa yang dikatakan Kurenai. Mewarisi penelitianku? Azazel kemudian mempunya pikiran apa itu tapi dia menghentikan penyelidikan tentang itu segera. Dia berpikir bahwa itu tidak akan baik untuk bertanya karena berpotensi mengubah masa depan.
Azazel kemudian berkata lantang bahwa jika Kurenai mewarisi penelitiannya, kemudian Akeno harus mengizinkannya.
Dia bingung saat dia ingat bagaimana kasarnya Akeno memperlakukan dia. Meskipun masalah antara dia dan Baraqiel telah selesai, itu masih sama.
Setelah mendengar perkataan Azazel, Kurenai lebih terkejut daripada ketika identitasnya diketahui.
Kurenai mengatakan bahwa hanya ucapan terima kasih dan apresiasi yang datang dari mulut ibunya ketika berbicara tentang Azazel.
Zen menambahkan
"Akeno-kaasan bertindak sebagai eksekutif Grigori sembari menjadi bidak Rias-kaasan. Dan untuk masa kita, Gubernur Jenderal adalah Baraqiel-sensei."
Mendengar Akeno menjadi seorang eksekutif, Azazel menjadi emosional. Baraqiel juga menjadi Gubernur Jenderal. Tapi selain itu, Zen memanggil Baraqiel sensei.
..................
..................
..................
Azazel mencoba menghilangkan ingatannya dan berhenti berpikir Baraqiel menjadi seorang guru. Dia juga mengatakan bahwa itu menarik untuk mengakhiri percakapan tentang itu.
Pertanyaan berikutnya Azazel tentang pedangnya Ix dan Zen. Azazel menanyakan tentang pedang crimson Ix dan pedang Zen yang mirip dengan Durandal. Apa mereka senjata legendaris dan apa mereka tidak berasal dari masa ini.
Azazel membanggakan dirinya sendiri yang memiliki pengetahuan besar yang berkisar pada senjata legendaris. Dia mempunyai semua data dari semua mitologi.
Zen menghilangkan pedangnya dari ruang dimensinya dan menyerahkannya ke Azazel. Zen menjelaskan bahwa pedang sucinya disebut Durandal ke-4. Ini adalah pengembangan dari Durandal yang dimiliki ibunya.
Berevolusi, ke-4. Itu berarti pedang di tangan Azazel adalah yang ke-4 dalam garis keturunan Durandal.
Teknologi pasti ditingkatkan secara besar-besaran untuk membuat pedang suci legendaris. Selain itu, Durandal ke-4 memiliki tempat peluru dan pembukaan di mana peluru yang habis dikeluarkan.
Tidak hanya alkimia yang digunakan untuk menciptakan pedang tapi teknologi mekanik juga. Pasukan para normal dan ilmu pengetahuan bergabung bersama untuk melahirkan senjata ini. Menurut Azazel, pedang ini merupakan perpanjangan atau bukti pada apa yang Grigori lakukan.
Kurenai melanjutkan penjelasan tentang pedangnya Zen ketika Azazel masih bermain-main dengan Durandal ke-4.
Menurut Kurenai, pedang crimson Ix, "Scarlet Blade", adalah Galatine ke-3. Sama seperti Durandal ke-4, itu adalah pengembangan pedang legendaris Galatine yang murni didedikasikan untuk Ix.
Galatine merupakan senjata legendaris yang dianggap sebagai saudara pedang Excalibur. Hal ini dikatakan tidak pernah tepinya tergores. JIka itu merupakan sebuah pedang yang didedikasikan untuk Ix dan sebuah pengembangan, maka pedang akan aman bahkan jika itu ditutupi dengan Power of Destruction Ix. Mereka memilih Galatine yang kuat dan menciptakan model baru dari itu.
Kemudian, Azazel bertanya "Bagaimana dengan Ascalon?"
Kurenai dan Zen hanya mengangkat bahu dan berkata
"Ascalon milik ayah. Jadi, akan mustahil untuknya."
"Selama pemilihan pedang, Ix menekankan memilih 『selain Ascalon』"
Azazel kemudian berpikir tentang pengaturan Ix. Dia dilatih di bawah Vali dan Kiba. Menghindari ayahnya. Apa yang Issei Masa Depan lakukan pada anaknya untuk menghindarinya seperti ini. Dengan semua penampilan, Kurenai dan Zen tidak tampak berbagi keengganan ini untuk ayah mereka.
Dia kemudian melihat Kurenai mengarahkan pandangannya pada jam di dinding. Dia menanyakan apa mereka menunggu seseorang, saudara mungkin?
Kurenai mengangguk dan mengatakan bahwa waktu yang direncanakan untuk bertemu dengan adik perempuannya sudah dekat.
Zen kemudian berkonsultasi dengan kakaknya tentang lokasi ketika berpindah. Kurenai mengatakan bahwa lokasi pasti berbeda saat daerah sekitar yang diubah saat ini.
Ketika mereka berdua mendiskusikan untuk mengetahui di mana adik perempuan mereka akan berada, Azazel mempunyai ide. Karena masih ada waktu sebelum kedatangan saudara mereka, Azazel bertanya apa mereka ingin mengetahui apa yang orang tua mereka lakukan sekarang.
Setelah mendengar usulan itu, keduanya menjawab pada saat yang sama dan bertanya "Bagaimana?"
Dalam tayangan video, Azazel dan mereka berdua Kurenai dan Zen sedang menonton Rias dan Akeno berdebat dalan ruang klub tentang siapa yang akan menghabiskan waktu dengan Issei.
"Hey, Akeno! Telinganya Issei di korek sambil mengistirahatkan kepalanya di pangkuanku!"
"Tidak, Rias. Issei-kun berjanji pada situasi 『hubungan terlarang di antara tuan dan pembantu』 dengan ku di ruang terpisah!"
"Tidak! Tidak ada hal yang seperti itu! Akeno kepala kentang!"
"Kemudian, mengorek telinga tidak mungkin juga! Rias pelit!"
Issei: "Iyaaa, aku menyerah. Guhehehehe"
Azazel menggunakan kamera tipe terbang dan membiarkan menempel ke kaca jendela sehingga mereka bisa melihat ke dalam ruang klub.
Ketika Azazel melihat anak-anak, mereka menutup muka dengan tangan ketika kamera bergeser ke ayah mereka.
Menurut mereka, Issei tidak berubah sama sekali. Ketika Azazel bertanya apa dia menjadi lebih mesum, Kurenai menjawab ya meskipun dia sedang disimpan dalam tali ketat dengan beberapa istri-istrinya. Azazel berpikir bahwa urusan yang berkaitan dengan Issei pasti cocok dengan laki-laki dari keluarga Gremory.
Meskipun Zen mengatakan Issei menghabiskan sedikit waktu dengan mereka dan Kiba yang membawa mereka.
Azazel kemudian bertanya mengapa dan apa Issei sibuk di masa depan.
Menurut Zen dan Kurenai, Issei dicari oleh Dunia Bawah sebagai Oppai Dragon dan mitologi lainnya sebagai Sekiryuutei. Oppai Dragon dan Sekiryuutei sibuk di mana-mana. Jadwalnya penuh hingga 200 tahun di masa depan. Dia juga tidak bisa bertemu dengan istri-istrinya.
Setelah mendengar itu, Azazel bersimpati pada Issei. Bahkan dengan Ravel membantu sebagai manajernya, dia masih kesulitan mengatur waktunya.
Zen terus mengatakan karena kurangnya waktu Issei untuk mereka, saudara-saudaranya terutama Ix lebih dekat ke Vali dibanding ayah mereka.
Kamera terbang kemudian menyorot ke arah Kiba yang menyadari apa yang terjadi pada Issei dan tenang membaca buku.
Melihat Kiba di layar, Kurenai dan Zen memberi beberapa sorakan.
Menurut Zen, Kiba adalah guru pedang mereka dan untuk mereka, dia seperti ayak kedua mereka.
Dilihat dari tampilan menghormati yang mereka berikan ke Kiba, dia pasti dihormati oleh anak-anak.
Mendengar apa yang Zen katakan, Kurenai mengkoreksi adiknya dan mengatakannya untuk tidak bertindak seperti itu karena dia mengetahui Issei hanya sibuk.
Ketika ditanya tentang Xenovia dan Irina, anak-anak mengatakan kepadanya mereka berdua selalu sibuk. Xenovia menjadi kepala sekolah [cram] swasta dan Irina seperti wanita kantor dimana dia selalu lelah setelah pulang dari bekerja.
Azazel kemudian melihat foto di atas menjanya. Itu adalah foto dari para pemimpin: dirinya, Sirzechs, Michael, Odin, dan Zeus.
Zen juga melihat foto dan bertanya apa Maou saat ini adalah kakaknya Rias.
Azazel bertanya-tanya mengapa pertanyaan seperti itu keluar dan bertanya ke Zen apa itu berbeda di masa mereka.
Setelah mengajukan pertanyaan, Azazel cepat-cepat menutup mulut Zen untuk mencegahnya menjawab. Azazel meminta maaf juga dan dia mengatakan itu hanya slip lidah.
Zen meminta maaf juga tapi Kurenai mengatakan jika itu adalah Gubernur Pendiri, maka akan baik-baik saja karena dia ditetapkan dengan tingkat yang sangat rendah untuk mengganggu sejarah.
Kurenai melanjutkan dan menjawab pertanyaan Azazel terlebih dahulu.
Menurut dia, sebagai ganti dari Empat Besar Maou, itu menjadi Tujuh Besar Maou.
Lucifer, Beelzebub, Leviathan, Asmodeus, Amon, Belphegor, dan Belial.
Kurenai menambahkan dari Empat Besar Maou saat ini, hanya Ajuka Beelzebub yang masih dalam posisinya.
Azazel terkejut pada pemberitahuan ini. Dia kemudian tersenyum dan bertanya ke Kurenai tentang Sirzechs dan jika itu lebih baik baginya untuk tidak mendengarnya.
Kurenai mengangguk dan mengatakan bahwa informasi lebih lanjut akan buruk.
Dengan dia menjadi petunjuk oleh anak-anak sebagai "Gubernur Pendiri", Azazel berasumsi bahwa dia juga tidak mendapatkan akhir yang baik.
Azazel kemudian berhenti bertanya dana hanya senang melihat dua orang bersaudara menonton orang tua mereka.
Sepuluh menit telah berlalu dan lingkaran sihir komunikasi muncul di telinga mereka. Sepertinya adik-adik mereka telah tiba.
Setelah mengintip terakhir pada orang tua mereka, mereka bertiga berpindah ke lokasi.
DxD
Mereka muncul di hutan yang jauhnya empat stasiun dari kota Kuoh.
Di ruang terbuka di antara pohon-pohon tinggi, Azazel melihat dua sosok yang berdiri di tengah. Dua orang itu mengenakan kimono; satu hitam dan lainnya adalah putih. Mereka tampaknya gadis berusia 12-13 tahun dan keduanya memiliki telinga kucing yang tumbuh keluar dari kepala mereka.
Ketika mereka melihat saudara laki-laki mereka, dua nekomata menyambut mereka.
"――Kurenai-niisama, Zen-niisama"
"Kita akhirnya bertemu lagi, nyan~"
Zen memperkenalkan dua gadis ke Azazel.
"Mereka adalah adik perempuan kita. Yang putih adalah Shirayuki. Yang hitam adalah Kurobara."
Azazel mulai berpikir siapa orang tua mereka. Yang putih pasti anaknya Koneko ... dan yang hitam apa anaknya Kuroka?
Dia juga mencoba menebak asal nama mereka. Shirayuki mungkin berasal dari kareakter dongeng Snow White (Shirayukihime) dan Kurobara pasti berasal dari nama lain Sleeping Beauty yaitu Thorn Princess (Ibarahime).
Dua sosok gadis dan wajahnya terlihat sama tapi mereka tampaknya bukan kembar. Azazel menduga bahwa itu pasti karena mereka memiliki ayah yang sama dan ibu yang bersaudara? Juga, sepertinya ibu mereka melahirkan dalam waktu yang sama.
Kurenai kemudian mengatakan ke mereka berdua tentang apa yang terjadi dengan membawakan berita terkini.
Setelah mendengar Kurenai dan Zen menonton tayangan video orang tua mereka, Kurobara kecewa karena dia juga ingin melihat orang tua mereka ketika mereka masih muda.
Azazel mencatat kalau Kurobara memiliki suasana yang sedikit tenang di sekelilingnya tidak seperti ibunya. Sementara yang putih, Shirayuki, memiliki senyum yang tak kenal takut.
Shirayuki melaporkan ke mereka bahwa dia mampu menghubungi Paman Vladi. Kurabara menyusul bahwa ada pengganggu berbuat demikian.
Tiba-tiba, Azazel merasakan situasi yang tidak menyenangkan. Permusuhan intens dan tekanan yang ditujukan pada mereka.
Kurenai yang juga merasakan itu melihat ke langit. Zen sementara itu mengenali siapa yang mereka hadapi berdasar pada perasaan berat yang disebabkannya.
Mereka kemudian melihat sebuah objek yang cepat turun dari langit. Itu menghancurkan beberapa pohon dan menciptakan kawah besar pada lantai hutan.
Di tengah-tengah kawah ada makhluk bertinggi lima belas kaki yang memancarkan uap di seluruh tubuhnya.
"Mesin" organisme misterius yang memiliki cetak mengkilap hijau dan bentuknya adalah naga. Lengannya begitu tebal sehingga tidak akan salah untuk menyebut mereka perisai juga. Ia tidak memiliki sayap tapi ada mesin roket yang terlihat di setiap pinggangnya.
――Ini adalah Organisme Mesin jenis Naga.
Saat organisme berjalan keluar dari kawah, itu mengeluarkan suara.
【――Eeh, sepertinya anak-anak dari pria merah datang ke masa ini juga.】
Mulut yang terbuat dari logam menciptakan senyum yang terlihat seperti memiliki daging dan darah.
「――Garvarudan! (ガルヴァルダン)」
Zen segera mengambil Durandal ke-4. Ini adalah bukti krisis mendekat ke arah mereka. Karena itu dari dunia lain, Azazel tidak bisa merasakan auranya tapi kehadiran menindas luar biasa Naga Mesin bisa dirasakan dan itu sedikit lebih banyak daripada Dragon King.
Mendengar suara Zen, Garvarudan berkata dengan suara yang menyenangkan.
【Yo, Zen Quarta and anak nakal yang menyebalkan lainnya. Aku berutang banyak pada mu dari tempat itu.】
Roket dari pinggang Garvarudan tiba-tiba ditembakkan dan meluncurkan monster besar yang mengarah ke Zen.
Zen mencoba untuk memblokir serangan monster dengan menggunakan pedang sucinya tapi bukannya bertabrakan, Garvarudan meraih Zen menggunakan lengannya dan melompat dengan menyeret Zen bersamanya.
Zen mencoba yang terbaik untuk melepaskan diri dari Garvarudan. Dia mengisi Durandal ke-4 dengan aura suci dan menarik pelatuk pada pedangnya.
Suara peluru yang ditembakkan yang amat kuat terdengar dan setiap kali tembakan dilepaskan, aura Durandal ke-4 terus meningkat!
Tapi tiba-tiba Garvarudan melemparkan Zen bahkan lebih tinggi. Naga Mesin membidik mulutnya ke arah Zen yang tergantung di udara. Dia kemudian menembakkan laser dengan kolom yang tebal dari mulutnya. Zen kemudian mencoba mempertahankan diri menggunakan Durandal.
Kurenai di sisi lain menggunakan lingkaran sihir untuk menyelamatkan saudaranya. Dia memindahkan Zen kembali ke tanah dan jauh dari serangan besar-besaran Garvarudan.
Naga Mesin mendarat turun dan itu menjadi konfrontasi antara anak-anaknya Issei dan Azazel melawan Garvarudan.
Kurenai kemudian menjelaskan kepada Azazel.
"Dewa Jahat yang datang dari Dunia Lain disebut Melvazoa.
Melvazoa memiliki tujuh pelayan brutal yang tak tertandingi dan kami memanggil mereka Tujuh Penyamun Heavenly Bodies.
Tujuh Heavenly Bodies masing-masing disertai dengan makhluk kuat yang disebut Invade Fanatic."
Garvarudan adalah salah satu dari ke-4nya.
Azazel kemudian ingat bahwa mereka sudah bertemu salah satu juga, Ruma Idora.
Garvarudan kemudian mengatakan dengan penuh semangat bahwa hanya masalah waktu sebelum tuan mereka, Reds Lord, datang juga.
Kurenai kemudian mengatakan dengan deskripsi cepat dan sederhana tentang Reds Lord.
Reds Lord adalah bagian dari Tujuh Penyamun Heavenly Bodies yang aku sebutkan sebelumnya. Silahkan menganggapnya sebagai makhluk dengan kekuatan sebanding dengan Dewa Ketua dari mitologi kami.
Ketika Azazel bertanya apakah ada kesempata bagi mereka untuk menang, masing-masing anak menunjukkan semangat bertarung mereka sementara Zen meningkatkan aura Durandal ke-4nya dengan amat dahsyat dan mengatakan bahwa mengapa mereka ke masa lalu jika mereka bahkan tidak memiliki kesempatan apapun!
Dua nekomata, Shirayuki dan Kurobara menutupi seluruh tubuhnya dengan Touki dan menciptakan banya Kasha.
"Aku mendengar kalau Ayah dan Ibu bertarung tanpa henti dengan musuh dari ini ketika mereka masih muda."
"Sebagai anak dari ayah dan ibu, kita tidak diperbolehkan untuk kalah!"
Kemudian, anak yang tertua Kurenai mendistorsi ruang di sekitarnya dan memanggil makhluk yang kuat. Itu adalah burung api dengan api terik yang tidak akan pernah mati. DIa juga menutupi dirinya dengan petir.
"Aku, anak tertua dari Kaisar Naga Merah dan memiliki darah Himejima, tidak akan kalah!"
Keluarga Himejima adalah sebuah keluarga Shinto yang sangat terkenal dan telah melindungi Jepang dari zaman kuno. Keluarga ini dilindungi dan mengendalikan Binatang Suci Suzaku.
Apa yang Kurenai panggil bukan Binatang Suci Suzaku (Dewa dari Selatan) tapi Phoenix China.
Kurenai tidak hanya kuat membawa darah dari Himejima, dia juga mewarisi petirnya.
Azazel ingin anak-anaknya Issei bertarung untuk isi hati mereka sehingga dia menciptakan perisai kuat di sekitar lapangan untuk mencegah setiap orang di luar melihat apa yang sedang terjadi.
Dia memberitahu mereka bahwa dia membuat perisai kuat sehingga mereka bisa bertarung dengan semua yang mereka inginkan. Dia dibalas dengan senyum berani dari mereka.
Pertama adalah para nekomata. Mereka berdua menyerang dengan Kasha mereka yang tampaknya bergerak sendiri.
Garvarudan tidak terganggu dan menghancurkan para Kasha dan sebagian hutan dengan sinar laser dari mulutnya.
Azazel mencoba untuk membantu menyerang dengan banyak tombak cahaya. Meskipun beberapa mampu untuk menembus, tidak ada kerusakan signifikan yang diterima karena Garvarudan memblokir semua serangannya dengan lengan besarnya yang seperti perisai.
Kurenai kemudian menyerang dengan burung apinya. Azazel melihat baha jika ada seseorang yang kurang terampil menggunakan makhluk ini, seluruh hutan akan terbakar segera tapi Kurenai yang menggunakannya hanya mempengaruhi musuh.
Garvarudan berpikir bahwa phoenix Kurenai menarik dan mencoba menyerang kepalanya. Ketika dia mencoba untuk menangkap phoenix, petir menyerangnya dari atas. Phoenix menyerang sekali lagi tapi kali ini phoenix terkejut setelah Garvarudan menghancurkan perisai lengannya dan membuat sebuah mereiam. Dengan itu, phoenix terkena serangan mendadak.
Karena Binatang Suci tidak memiliki "tubuh", binatang itu dapat dipanggil sekali lagi tapi Azazel mencatat bahwa Garvarudan memiliki pertahanan yang mengherankan. Bahkan dengan seluruh serangan yang dia terima, dia menggeleng seperti tidak ada apa-apa.
Dan kemudian giliran Zen.
Kekuatan dari Xenovia yang dikombinasikan dengan kecemerlangan Kiba menciptakan pendekar pedang yang ideal.
Memotong cepat dan akurat dengan kekuatan destruktif. Aura di sekitar Durandal yang biasanya keras tetap diam. Jika Kiba melihat pendekar pedang ini, dia pasti akan menangis.
Bahkan dengan pertahanan tidak masuk akal Garvarudan, dia tidak bisa terus menerima serangan yang berasal dari Zen.
Zen tidak hanya memotongnya dengan pedang bersama dengan kekuatan destruktif, dia juga membombardir Garvarudan dengan peluru dan setiap kali, lebih lanjut meningkatkan aura dan kekuatan Durandal ke-4.
Menyerang dengan kekuatan destruktif yang meningkatkan setiap serangan.
Ini adalah masa depan pedang suci -- Durandal ke-4!
Dalam beberapa saat, aura Durandal ke-4 menjadi begitu besar yang dapat dengan mudah menutupi tubuh Garvarudan.
Garvarudan mencoba menyerang balik dengan melepaskan sinar cahaya ekstra besar. Ini adalah serangan yang tidak ada satupun orang yang mendengar mampu untuk mendapatkan hit tapi Zen hanya terus maju. Dia melepaskan aura suci dalam jumlah yang tidak terkira yang disimpan di Durandal ke-4 dan menggunakan serangan ibunya, Meriam Durandal!
Kedua serangan bertabrakan itu menciptakan ledakan cukup besar yang kuat yang mempengaruhi keseluruhan hutan.
Ketika debu menghilang, Zen terlihat berdiri dengan Durandal ke-4 di bahunya. Garvarudan di sisi lain keseluruhan lengan kirinya menghilang dan retak dalam jumlah besar bisa terlihat di tubuhnya.
Sebuah lubang di langit tercipta pada penghalang karena ledakan sebelumnya.
Garvarudan mengatakan bahwa sepertinya kekuatannya berkurang jauh karena teleportasi. Untuk berpikir bahwa dia akan kalah dalam satu kali serangan oleh anak nakal.
Garvarudan kemudian menggunakan lubang pada penghalang untuk melarikan diri. Zen dan Kurenai mencoba untuk menghentikannya tapi gagal setelah Garvarudan mengeluarkan suara yang memekakkan telinga yang berasal dari perangkat di bahu kanannya.
Garvarudan kemudian meninggalkan pesan ke anak-anaknya Issei.
【Aku akan membunuh kalian semua lain kali, anak nakal manja Sekiryuutei】
Zen tampak marah bahwa mereka membiarkan Garvarudan melarikan diri. Kurenai mencoba untuk menenangkannya dengan mengatakan bahwa itu pertama kalinya mereka melihat peralatan dari Garvarudan. Sepertinya dia mengubah mereka dari terakhir kali mereka bertarung. Mereka hanya dapat mempersiapkan diri untuk sesuatu seperti ini di masa depan. Itu semua yang bisa mereka lakukan.
Azazel melihat ke lubang pada penghalang tempat Garvarudan keluar dan pasti khawatir.
Tapi ketika dia melihat anak-anaknya Issei, Azazel mencatat bahwa ada harapan yang datang dari mereka.
Meskipun mereka akan menjadi sasaran penyerbuan oleh musuh yang tidak diketahui, selama anak-anak di sini dan mereka bekerja sama dengan orang-orang, mereka pasti bisa melindungi masa ini dan masa depan. Azazel benar-benar percaya.
Selanjutnya
15 komentar
Write komentarGan kpn anaknya koneko muncul?
Replylanjuutkan....
Replynanti setelah diupdate lagi, anaknya koneko dan kuroka nongol kok :v
Replymsh ada lnjutan gk gan?
ReplyUdah selesai gan, emang segitu doank
Replyhighschool dxd ex 3 ada gan?
Replynunggu BorN BD Vol 3 dulu, karena EX dibundel bareng BD-nya BorN
Replyoke sipp gan ditunggu :D
Replyanaknya irina belum muncul ya gan ?
Replytunggu aja di vol BD selanjutnya
Replygan makasih atas waktu untuk nerjemahin Novel ini , semangat yah translatenya gan
ReplyMakasih banyak
Highschool DxD ex 3 udah keluar belom gan ? :)
ReplyGan, kok anaknya issei banyak wkwk
ReplyGan ini udah 2018 apakah tidak ada lanjutannya y gan
ReplyApakah akan di animekan gan
Shin high school dxd ada gan
ReplyEmoticonEmoticon