Part 1
Dua jam yang tidak dapat ditawar lagi. Akhir pertandingan sudah dekat. Skor nya saat ini 141-146. Di pimpin oleh Tim Dulio.
Ise bernapas dengan berat. Ise mengangkat moral timnya dan menyatakan kalau mereka akan menang. Rekan timnya merespon kata-katanya.
Kedua tim masih dalam tensi yang tinggi meskipun kelelahan.
Xenovia kemudian memberitahu Ise kalau dia akan menggunakan usaha terakhirnya. Ise senang Xenovia memiliki sesuatu di lengan bajunya. Dia mengatakan itu tergantung dari jawaban Ise dia mungkin roboh. Apa yang dia lakukan adalah...
Melamar Ise
"Rajaku! Hyoudou Issei! Jadikan aku--!
PENGANTIN MUUUUUUUU!!"
Seluruh stadion terkejut. Irina juga menyela dan mengatakan...
"T-Tunggu! L-Lalu jadikan aku, Shidou Irina, pengantinmu juga! Aku mohon Ise-kun!"
Rupanya ini pertama kalinya dalam sejarah di mana ada 2 lamaran pernikahan berturut-turut dari pihak perempuan.
Ise yang panik tapi dia berkata
"...,Ya ampun! Baik! Aku akan mengambil semua tanggung jawab! Jadi aku akan menikahi kalian, Irina dan Xenoviaaaaaaa!!"
Mereka senang dengan jawabannya. Mereka mendapatkan staminanya kembali. Xenovia dan Irina mulai mengatakan apa yang mereka ingin lakukan dan berapa banyak anak yang mereka inginkan. Griselda datang di depan Xenovia dan memberikannya ceramah tentang melakukan sesuatu tanpa bertanya padanya. Xenovia mengumpan bola ke Elmenhilde yang kepayahan.
Elmenhilde menggunakan trik tersembunyinya. Dia mengeluarkan sebuah botol kecil. Botol tersebut memiliki darahnya Ravel. Dia meminumnya. Dia mengeluarkan sayap api dari punggungnya dan tubuhnya juga menyemburkan api. Dia mengeluarkan botol kedua. Botol tersebut berisi darahnya Ise. Dia meminumnya. Dia mengatakan begitu lezatnya darah Ise yang membuatnya kehilangan pikirannya. Sekarang dia memiliki aura naga crimson dan hitam keluar dari tubuhnya. Dia dengan mudah mengempaskan kekuatan cahaya Mirana dengan tubuhnya yang menguat. Ise memberitahu Elmenhilde untuk mengumpan bola. Dia mengumpannya ke Asia. Asia mencetak poin. (Fafnir menyebutnya Panty Shot!)
Poin sekarang 144-146
Tujuan baru muncul. Orang yang muncul di depan Ise adalah Dulio.
Ise dalam mode CxC(dengan lengan hitam) melawan Dulio. Dulio juga menggunakan Balance Breakernya.
Mereka mulai memukul dan menendang satu sama lain. Mereka menikmati pertarungan ini.
Ise memiliki bola dan mengumpannya ke Xenovia. Nero berdiri di depannya. Setelah pertarungan yang sengit dengan Nero, Xenovia akan kalah. Asia dan Irina pergi membantunya. Nero yang memiliki bola mengumpannya ke rekan timnya dan dia keluar. Tim Ise mencoba untuk mendapatkan bola sementara Tim Dulio mengumpan bola ke satu sama lain. Ise sekarang sukses membuat bagian ke dua dari tubuhnya dalam mode DxD. Kali ini sayapnya (Dia memilik 4 sayap sekarang). Dia mencuri bola mereka dan mengumpannya ke Rossweisse. Rossweisse mengumpan bola ke ina yang datang dengan sangat cepat. Bina berkelit melewati Mirana dan Griselda. Dia begitu dekat dengan tujuannya. Dia akan melempar bola, tapi....
Beep! Suara akhir pertandingan.
Pemenangnya Tim Dulio.
Banyak pemain dari kedua tim jatuh ke tanah. Setiap tim bertukar kata-kata. Ise mengatakan dia tidak akan kalah di waktu berikutnya. Dulio mengatakan dia tidak akan kalah di pertandingan berikutnya juga.
Ise dan Dulio berpelukan satu sama lain.
Part 2
Di ruang ganti. Bova menangis karena tidak mampu bermain dengan baik. Ise menghiburnya. Ise juga peduli dengan Ouryuu.
Ise kemudian memberitahu Ravel dan Bina tentang kemungkinan peningkatan kekuatanya dan mengatkan dia mungkin memahami sesuatu di pertandingan sebelumnya.
EmoticonEmoticon